Laman

Kamis, 12 September 2013

UML DAN ICONIX PROSES (ADBO)

Unified Modeling Language atau UML adalah standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. yang merupakan himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem.

Diagram UML untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek :

  • Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.
  • Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi.
  • Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects.
ICONIX PROSESS adalah salah satu model dari rekayasa perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan software. Pendekatan dari ICONIX Process berada diantara Rational Unified Process (RUP) yang sangat luas dan eXtreme programing (XP) yang sangat sederhana. ICONIX Process menggunakan use case, seperti RUP tetapi tanpa banyak pentabelan. Proses ICONIX juga relatif kecil dan sederhana seperti XP tetapi tidak mengabaikan analisis dan design.

Gambar berikut ini memperlihat proses analisa & perancangan sistem informasi dengan ICONIX process:
ICONIX PROSESS

1. Membuat Functional Requirement
Tahap ini melibatkan business analisis, pelanggan, end user, dan project stakeholders lainnya.  Functional requirement bersifat tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai dalam perancangan secara langsung.

2. Membuat Domain Model (sederhana)
domain model adalah class diagram yang hanya memakai relasi pewarisan (is-a/adalah sebuah) dan agregasi (has-a/memiliki sebuah).   Class diagram ini belum memiliki atribut dan operasi.   Nantinya, di proses selanjutnya, domain model akan diperbaiki dan dikembangkan menjadi lebih detail.

3. Membuat Use Case
Use case mendefinisikan behavioral requirements berdasarkan functional requirement (dan sumber lainnya).   Berbeda dengan anjuran dari buku analisis sisfo lain.

4. Requirements Review
Pada langkah ini memastikan bahwa use case & domain model telah dibuat dengan baik.   Pelanggan juga perlu dilibatkan untuk memastikan bahwa use case & functional requirement sesuai dengan yang diharapkan. 

5. Melakukan Robustness Analysis
Robustness analysis dipakai untuk menjembatani analisis dan perancangan. Robustness analisis harus diterapkan pada setiap use case yang ada.

6. Preliminary Design Review
Melakukan review dan memastikan bahwa semua yang telah dibuat sesuai dengan requirement.  

7. Menentukan Technical Architecture
Tentukan framework apa yang akan dipakai. 

8. Membuat Sequence Diagram
Sequence diagram dibuat untuk setiap use case yang ada, berdasarkan hasil robustness anailsis.

9. Critical Design Review
Kembali melakukan review untuk memastikan bahwa tidak ada yang kurang pada sequence diagram. 

10. Coding
Disini developer berperan mengubah rancangan (design) menjadi kode program.   Karena semua telah direncanakan dan dipikirkan sebelumnya, maka proses coding dapat dianggap sebagai sebuah pembuktian (test) bahwa rancangan yang dibuat sudah benar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar